بسم الله الرحمن الرحيم
Sejarah pondok Pesantren Kebon Jambu Al Islamy:
Nama Pondok Pesantren mi : Kebon Jambu Al-Islamy Alamat : Jl. Kebon
Jambu No 1 Babakan Ciwaringin Cirebon Kode Pos 45167 Jawa Barat telp.
(0231 )342259 Pendiri : KH. Muhammad Tahun Berdiri : 1993 Pimpinan :
Nyai. Hj. Masriyah Amva Jumlah santri : 700 santri Jumlah Ustadz : 70
Lembaga Pendidikan : Pendidikan Pesantren, Madrasah Tahsinul Akhlaq
Assalafiyah (MTAS) program salafiyah ula wustho dan ulya paket c,
Madrasah Aliyah (MA) Tunas Pertiwi Pendidikan ekstra kurikuler. Kajian
Utama/ ciri Khas : Pengajian kitab kuning Pondok Pesantren Kebon Jambu
Al-Islamy (selanjutnya ditulis Kebon Jambu) adalah salah satu diantara
beberapa pesantren yang ada di Babakan Ciwaringin Cirebon Jawa barat
Indonesia beralamat di jl. Kebon jambu no 1 babakan Ciwaringin Cirebon
Jawa Barat sekitar 30 Km kearah barat dari pusat Kota Cirebon.Kebon
Jambu didirikan Oleh KH. Muhammad (biasa dipanggil Akang) pada tanggal
20 Nopember 1993 diatas tanah wakaf yang diberikan oleh mertuanya KH.
Amrin Hannan Setelah sebelumnya beliau berhasil menjalankan amanat
gurunya KH. M. Sanusi mengurus pondok Kebon Melati hingga saat itu
jumlah santri mencapai + 1000 santri. Tanah wakaf itu pada mulanya
berupa kebon jambu klutuk setelah menjadi pondok sebagai tabarukan dan
mengenang sejarah maka diberi nama Pondok pesantren kebon jambu
al-islamy. Sedangkan santri yang ikut akang pada waktu itu sekitar 250
orang. Setiap Tahun Jumlah santri yang masuk dari berbagai daerah
terutama wilayah III cirebon terus bertambah, Melihat perkembangan
jumlah santri yang begitu cepat, akang bersama santri dan wali santri
serta masyarakat pun berusaha untuk terus melengkapi sarana dan
prasarana untuk menunjang kegiatan belajar. Kini PP Kebon jambu
al-Islamy menjadi lembaga tafaquh fid diin, tempat mendalami agama
berupaya mencetak generasi yang pinter lan bener dengan cara wekel ngaji
supaya pinter lan wekel berjama’ah supaya kelakuane bener sesuai dengan
wasiat guru dua perintah dan sembilan larangan sekaligus menjadi
lembaga pendidikan kemasyarakatan. Setelah KH. Muhammad berpulang ke
Rahmatullah, Kebon Jambu dipimpin oleh istrinya Nyai Hj. Masriyah.
Masyarakat dan potensi Wilayah Masyarakat sekitar Pondok kebon Jambu
umumnya hidup dari pertanian terutama padi dan berdagang. Mereka
menganut islam taat nilai-nilai agama dijadikan sumber prilaku, kondisi
ini sangat kondusif bagi perkembangan pesantren. Jumlah penduduk ada
lebih kurang 6000 orang terdiri dari 1500 kepala keluarga. Mereka ikut
berpartisipasi meramaikan kegiatan pondok kebon jambu dengan cara
mengikuti kegiatan yang diselenggarakan pesantren. Pengelolaan Pondok
Pesantren Pendiri sekaligus Pengelola pertama pondok Kebon Jambu adalah
KH. Muhammad, yang dilingkungan santri terkenal dengan sebutan “Akang”
dari nama Kebon Jambu ini akang mempunyai harapan nantinya para
mutakhorijin (alumni) pondok Kebon jambu ini benar-benar terdorong untuk
berbakti dan mengabdi kepada masyarakat serta bermanfaat bagi umat.
Kepemimpinan KH. Muhammad berjalan sampai 1 Nopember tahun 2006 saat
beliau wafat. Dan sejak itu dibentuklah Dewan pengasuh yang dipimpin
oleh K. asror Muhammad dan beranggotakan K. Syafii Atsmari, K Syamsul
Maarif, K. Shodikin, K Muhyidin untuk melanjutkan kepemimpinan
Pesantren. Disamping Dewan Pengasuh dilingkungan Pondok Kebon Jambu ada
dikenal istilah ahlil-bait yaitu keluarga kyai dan MPP (Majelis
pembimbing Pesantren) yang beranggotakan Para alumni yang tinggal
disekitar Pesantren. Kepengurusan PP dijabat oleh santri senior dengan
cara dipilih secara langsung oleh santri. Kyai dan keluarganya
(ahlil-bait) dalam kepengurusan secara formal hanya duduk sebagai
penasehat. Kepengurusan kebon jambu ini terdiri atas Dewan pengasuh
dengan lima orang kyai, kepala, sekretaris, bendahara dua disamping
unsur tersebut dalam kepengurusan ini dibentuk enam seksi, empat kepala
komplek yang masing masing komlek memiliki struktur tersendiri, dan
duapuluh enam kepala kamar yang bertanggung jawab atas anggota kamarnya.
Kegiatan Pendidikan Pendidikan Luar Sekolah PP. Kebon Jambu Al-Islamy
menyelenggarakan pendidikan pesantren atau pendidikan luar sekolah
seperti program salafiyah tingkat wustho (setara MTs/SMP) dan kejar
paket c (setara SMA) yang pelaksanaannya diintegrasikan dengan madrasah
pesantren / Madrasah Tahsinul Akhlaq Assalafiyah MTAS yang telah berdiri
sejak tahun 1987 bertujuan untuk memberikan pendidikan bagi santri yang
tidak mengikuti sekolah formal, kurikulum yang dipakai adalah kurikulum
pesantren selain itu kegiatan pendidikan bagi seluruh santri
deselenggarakan sebagaimana pendidikan salafi yaitu kajian kitab dengan
metode sorogan (face to face) dan bandongan (kolektif). Sorogan adalah
santri satu per satu menghadap kyai/ustadz, sedangkan bandongan adalah
santri bersama-sama mendengarkan kajian kitab kyai/ustadz.Materi yang
diberikan adalah fiqih, ushul fiqih, tauhid, tafsir al-quran, hadits,
mustholah hadits dan lain sebagainya. Kegiatan ekstra kurikuler Kegiatan
ekstra kurikuler yang diselenggarakan di kebon jambu meliputi kegiatan :
Dari kegiatan ekstra kurikuler ini kebon jambu telah memiliki grup
sholawat yang bernama New Zahro yang telah sering memenuhi undangan
memeriahkan acara masyarakat seperti PHBI, walimatul khitan, walimatul
nikah dan lain sebagainya. Santri, Kyai dan ustadz/guru Jumlah santri
yang mendalami agama di Kebon Jambu sebanyak 700 orang, 500 putra dan
200 putri semuanya adalah santri mukim. Dilihat dari latar belakang asal
daerah mereka berasal dari kabupaten Indarmayu, cirebon, kuningan,
majalengka, subang, karawang, sumatra , Jakarta, Jawa tengah dan NTB.
Santri tersebut diasuh oleh Dewan pengasuh, 70 santri senior dengan
latar belakang pendidikan santri dan alumni pondok pesantren. Sarana dan
prasarana Untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar Kebon
jambu memiliki sarana dan prasarana yang terdiri atas ; Putra meliputi :
1 Kantor, 1 masjid, 1 ruang perpustakaan 2 komplek asrama terdiri dari 2
kantor komplek dan 26 kamar, 2 dapur 7 warung, 1 komplek BUMP ( Badan
Usaha Milik Pesantren) terdiri dari ruang computer, fotocopy 2 komplek
MCK. Pondok Putri meliputi : 1 kantor, 3 komplek asrama terdiri dari 14
kamar, 1 ruang komputer, 2 dapur, 1 komplek MCK. Selain itu kebon Jambu
juga memiliki satu unit peralatan seni. Program pengembangan Program
pengembangan kebon jambu meliputi pengembnagn fisik dan non fisik.
Pengembangan fisik disesuaikan dengan dana yang ada diantaranya berupa
penambahan dan perbaikan asrama dan fasilitas pondok lainnya sementara
untuk pengembangan non fisik berupa pengembangan dan pemberdayaan santri
di bidang ekonomi dan kemasyarakatan keduanya diupayakan dengan cara
didirikannya badan usaha milik pesantren dan mengirimkan santri kedaerah
tertentu yang membutuhkan pengajaran dibidang agama.
Terimakasih semoga bermanfaat. ....................... امين